Posted by Tips ,Trick & Fakta Unik
Di antara Sumatera dan India (Bangladesh serta Myanmar), terletak
kepulauan Andaman yang sempat menarik perhatian Jack Johnson membuat
film tentangnya. Ia memang seorang sinematografer, sebelum akhirnya
terkenal sebagai musisi/penyanyi dengan sederet lagu populer seperti "I
Got You", "Escape", dan banyak lagi.
Yang menarik dari Kepulauan
Andaman bukanlah karena film Jack Johnson hingga menarik minat
wisatawan, khususnya peselancar. Di kepulauan yang terdiri atas 5 etnis
tersebut, satu di antaranya masih jadi misteri. Merekalah kaum Sentinel,
yang terisolir dan menolak kedatangan orang asing ke pulau mereka.
Dokumen Arab dan Persia berabad lampau melaporkan bahwa pulau-pulau
Andaman dihuni oleh suku-suku ganas. Kemudian penjelajah India dan Eropa
menjauhi pulau-pulau ini untuk menghindari suku-suku yang ganas ini.
Bahkan
Marco Polo menyebut mereka "Masarakat yang paling keras dan kejam yang
tampaknya memakan semua orang yang mereka tangkap".
Suku
Sentinel, merupakan penduduk pulau bagian Utara Sentinel kecil, adalah
satu-satunya suku yang tersisa di rantai Andaman yang mampu
mempertahankan isolasi mereka.
Sejak tahun 1967 pemerintah India telah berusaha untuk melakukan kontak
dan mengajak damai dengan Sentinel dibawah naungan penelitian
antropologi . "Ekspedisi Kontak" ini terdiri dari serangkaian kunjungan
dengan membawa makanan seperti kelapa dan barang-barang yang
diperkirakan dibutuhkan oleh suku Sentinel, dengan tujuan untuk membujuk
agar suku Sentinel agar menghilangkan adat permusuhan mereka kepada
orang luar. Hampir semua upaya ini disambut dengan hujan anak panah dan
batu.
|
Kapal nelayan yang direbut suku Sentinel dilansir Telegraph 2006 |
Sebuah laporan di tahun 2006 menyebut para pemanah suku Sentinel
berhasil menewaskan dua orang nelayan dan merebut kapalnya, setelah dua
nelayan tersebut melakukan aktifitas di bagian dalam pulau tersebut.
Suku ini juga mengusir sebuah helikopter yang akan mengambil kedua
jenazah nelayan tersebut dengan menghujani anak panah.
Sampai
saat ini tidak ada upaya yang sangat terencana untuk memasuki pulau
tersebut. Bahkan akses untuk menuju ke pulau tersebut dilarang keras,
karena dikhawatirkan akan memakan korban jiwa lagi. Apakabardunia.com