Posted by Tips ,Trick & Fakta Unik
Kepercayaan menumbalkan sesuatu dengan tujuan keselamatan dan keberkahan
masih terus berlaku hingga dewasa ini. Di Indonesia, kita sering dengar
penanaman kepala kerbau sebelum membangun sesuatu. Di berbagai belahan
bumi juga melakukan hal serupa, namun terkadang yang mengerikan adalah,
menumbalkan nyawa manusia.
Kasus-kasus yang terjadi di jaman modern bisa terlihat pada 5 hal di bawah ini.
1. Perburuan manusia albino di Tanzania
Manusia albino atau kelainan pigmen kulit terjadi pada 200 ribu orang
Tanzania. Mereka disebut Muzungu atau dalam bahasa sehari-hari yakni
Swahili berarti orang putih atau Zeru yang berarti hantu.
Fenomena aneh albino bukan hanya terjadi di Tanzania namun juga sebagian
besar Afrika. Mereka yang menderita kelainan kulit ini diburu dan
dibunuh atas suruhan dukun. Alasannya bermacam-macam. Ada yang percaya
membunuh mereka bakal menangkal kesialan, bisa digunakan bagi
pengobatan, maupun diyakini bisa menghilang.
Mengambil salah satu bagian tubuh mereka saat si albino masih hidup juga
diyakini memberikan kesaktian. Kadang tubuh para albino ini diperjual
belikan. Tak hanya secara brutal dibunuh, para albino juga dikubur
hidup-hidup.
2. Tumbal bocah di India demi dapatkan anak laki-laki
Pada 2003 pasangan asal Provinsi Uttar Pradesh, India bernama Madan dan
Murti Simaru hampir putus asa lantaran tidak memiliki anak lelaki.
Memiliki anak lelaki merupakan kebanggaan di lingkungan mereka.
Mereka lalu meminta petunjuk orang sakti disebutnya sebagai guru. Guru
itu malah mengarahkan mereka menculik anak lelaki dan menenggelamkannya
di sungai. Madan dan Murti akhirnya menculik seorang bocah tetangga,
Monu Kumar usia enam tahun.
Mereka memutilasi Kumar dan menyelesaikan upacara dengan mandi darah
Kumar. Keduanya ditahan, termasuk kakak Murti yang ikut membantu
penculikan juga dihukum.
3. Tumbalkan pekerja demi memerahkan batu bata di Bangladesh
Pada 2010 seorang produsen batu bata di Bangladesh merasa galau lantaran
batu bata buatannya tidak berwarna kemerahan. Berapa kali pun dicoba
hasilnya tetap tidak memuaskan. Dia memutuskan mencari dukun pintar demi
mendapat jawaban kenapa produksi batu batanya tidak bagus.
Dukun itu menyarankan si produsen batu bata untuk mengorbankan nyawa
seseorang. Akhirnya dia menyuruh empat pekerjanya membunuh teman mereka.
Korban berusia 26 tahun dipenggal dan darahnya dicipratkan ke batu bata
demi membuatnya merah. Kepala korban dipanggang dalam oven.
Aksi itu diketahui polisi dan langsung meringkus empat tersangka
sekaligus pemilik perusahaan batu bata, dan dukun pintar. Mereka
dijatuhi hukuman sebab merencanakan pembunuhan.
4. Tumbal bocah India agar panen melimpah
Pada Oktober 2011 bocah tujuh tahun bernama Lalila Tati dibunuh oleh
suami istri bernama Ignesh Kujur dan Padam Sukku berprofesi sebagai
petani. Mereka membunuh Tati dan mengambil hatinya sebagai tumbal agar
ladangnya subur dan menuai hasil banyak.
Di India memang masih banyak orang percaya pada tahayul lantaran
kurangnya pendidikan. Mereka yakin jika korban manusia berumur di bawah
12 tahu, tanaman akan berkembang ranum.
Meski demikian Ignesh dan Padam menawarkan ganti rugi pada keluarga
korban sebab nyawa putri mereka jadi tumbal. Mereka tetap diseret ke
pengadilan dan dihukum lantaran kekejaman mereka perbuat.
5. Tumbalkan bocah lelaki demi hentikan gempa di Chile
Pada Juli 1960 gempa sahut menyahut di Chile bagian selatan memaksa suku
Indian Mapuche mengorbankan seorang bocah berusia antara 5-6 tahun dan
mengambil jantungnya untuk dilarung ke laut sebagai persembahan pada
Tuhan. Mereka meyakini jantung itu akan membuat laut dan bumi menjadi
tenang. Harapan gempa berhenti ternyata tidak terjadi.
Menurut laporan jurnalis Patrick Tierney dalam bukunya The Highest
Altar: Unveiling the Mystery od Human Sacrifice, disebutkan nama korban
Jose Luis Painecur. Tangan dan kaki bocah itu dimutilasi, lalu tubuhnya
ditanam di pasir dekat pantai. Lama kelamaan air laut melarungnya.
Setelah kasus terungkap, orang tua Painecur yakni Jose Panan dan Juan
Jose dihukum dengan tudingan membiarkan kejahatan itu terjadi.