Calon Mahasiswa Dapat Mendaftarkan Diri Melalui Jalur Olahraga
Menjadi seorang ahli dalam bermain video game adalah keterampilan
atau bakat yang kebanyakan orangtua tidak akan bisa mengerti.
Bagaimanapun, sebagian besar orangtua sudah memiliki rencana
masing-masing untuk anak-anaknya, jenjang karir mana yang akan ditempuh
oleh mereka. Di antara berbagai jenjang karir itu, profesional gaming
mungkin tidak termasuk dalam daftar para orangtua.
Namun di Korea Selatan, tampaknya bahwa orangtua mungkin mulai
mempertimbangkan kembali sikap mereka, terutama karena menjadi terampil
di video game dan bermain game yang merupakan bagian dari e-Sports, bisa
mendaratkan anak mereka di salah satu universitas terkemuka di Korea
Selatan.
Menurut sebuah laporan dari PGR21, tampaknya salah satu universitas
Korea Selatan, Chung – Ang University (salah satu dari 10 universitas
terbaik diKorea Selatan), akan mulai menerima pelamar e-Sports mulai
tahun depan, dan para siswa yang telah diterima akan mampu untuk
mendaftar di Departemen Ilmu Keolahragaan.
Tentu saja akan ada faktor-faktor lain yang menentukan masuknya calon
mahasiswa ke universitas. Tetapi bagi mereka yang tidak berpartisipasi
dan pandai dalam olahraga tradisional seperti sepak bola, bola basket,
baseball, golf, dan sebagainya, mereka dapat bernafas lega karena
keterampilan gaming mereka tidak akan terbuang sia-sia saat mereka
memilih untuk mengejar gelar sarjana. (Sumber: Kaskus.co.id)
Apa itu e-Sport?
E-
Sport adalah kompetitif dalam dunia permainan video game. Genre
permainan yang paling umum dengan e-sport ini adalah real-time strategy
(RTS), fighting, first person shooting (FPS), massively-multiplayer
online (MMOG), dan racing. Permainan yang dimainkan secara kompetitif
pada tingkat amatir, semi-profesional dan profesional, dan beberapa
permainan telah diselenggarakan. Beberapa kompetisi dalam bentuk liga
dan turnamen e-sport seperti Major League Gaming (MLG), Global Starcraft
II Liga (GSL), World Cyber Games (WCG), DreamHack, dan Master Intel
Extrem menyediakan real-time streaming permainan, dan hadiah uang tunai
kepada para pemenang.
e-Sport di Indonesia
Di Indonesia sendiri, e-sport telah lama masuk, Cuma untuk beberapa
orang ataupun gamers, masih asing dengan kata tersebut. Beberapa game
yang saat ini menjadi favorit gamer Indonesia adalah HoN (RTS) , DotA
(RTS), PointBlank (FPS), Counter Strike : Online (FPS), dan masih banyak
lagi. Indonesia juga sering berpartisipasi dalam turnamen besar seperti
WCG dan pada tahun 2011 Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan salah
satu turnaman game terbesar itu. Dengan banyaknya warnet / warung
internet di Indonesia ini, membuktikan bahwa Indonesia merupakan salah
satu negara yang memiliki banyak gamer yang secara otomatis pertisipasi
dalam e-sport ini. Beberapa tahun lalu, masih ada beberapa stasiun TV
yang membuat acara yang terfokus pada perkembangan dunia game, tapi
sekarang sudah tidak ada karena minim nya peminat dan penonton acara
seperti itu.
Salah satu thread di Kaskus juga pernah membahas tentang salah satu pro gamer Indonesia, N1xia.
Prestasi pro gamer Indonesia di kancah internasional pun tidak jarang mengharumkan nama bangsa
Penutup
“Maen game terus, belajar sana!”
Mungkin itu yang sebagian anak alami selama ini. Mind set ilmu itu hanya
didapat dari sekolah dan lembaga keilmuan merupakan hal yang lumrah,
terutama di Indonesia. Namun lain halnya di Korea Selatan. Di negeri
ginseng tersebut, dunia gaming merupakan dunia yang sangat
diperhitungkan. Bahkan pemerintah pun telah mengeluarkan berbagai
Undang-undang tentang gaming beberapa tahun ke belakang ini. Hak dan
kewajiban para gamer pun dilindungi oleh pemerintah. Hasilnya, e-Sport
di Korea Selatan berkembang pesat dan berbagai prestasi pun tercapai di
kancah internasional. Di tanah air pun e-Sport sudah makin marak,
turnamen digelar di mana-mana, pro-gamer juga sudah mempersembahkan
berbagai gelar. Tinggal dukungan pemerintah saja yang masih kurang
nampaknya.
FIlm Dokumenter : Free to Play The Movie